Rabu, 15 Januari 2014

Paper MSDM Pendidik dan Tenaga Kependidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi/lembaga pendidikan. Namun fenomena mendasar  yang saat ini cenderung terjadi dilembaga pendidikan adalah keberadaan pendidik dan tenaga kependidikan (SDM) yang kurang berkualitas. Pendidikan nasional belum bisa menciptakan SDM yang unggul, baik dari sisi intelektualitas, moralitas, spiritualitas, profesionalitas, dan kemampuan daya saing atau kompetisi bangsa. Mengantisipasi hal ini Manajemen SDM harus terlibat aktif dalam perencanaan, pengelolaan, serta pengendalian organisasi yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Merubah sistem kerja yang responsive menjadi proaktif, dan struktur fungsional ke struktur yang lebih fleksibel dan melaksanakan kebijakan strategis.[1]
Upaya-upaya memberikan perhatian terhadap keberadaan pendidik dan tenaga kependidikan (SDM) salah satunya dapat diwujudkan dalam bentuk human resource manajement yang efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan pekerjaan dalam sebuah lembaga pendidikan, karena salah satu tuntutan utama manajemen saat ini yaitu kemampuannya dalam mengelola sumber daya manusia yang baik sesuai dengan tuntutan organisasi saat ini dan masa yang akan datang. Dari uraian di atas itulah pentingnya memberikan deskripsi yang jelas tentang  Human resource manajement,  untuk menghindari  miskonsepsi maka dalam paper ini akan dipaparkan konsep dasar manajemen SDM yang mengarah pada  manajemen  pendidik dan tenaga kependidikan.
B.  Fokus Bahasan
1.    Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia ( pendidik dan tenaga kependidikan)
2.    Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia ( pendidik dan tenaga kependidikan)
BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A.  Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia
1.    Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Beberapa pakar MSDM memberikan pandangan yang beragam tentang MSDM. Ivancevich menyatakan Human Resource Management is the effective management of people at work. Human Resource Management  examines what can or should be done to make working people more productive dan satisfie” atau ” manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan yang efektif dari manusia dalam pekerjaan mereka, (dan) manajemen sumber daya manusia meneliti hal-hal yang dapat atau harus dilakukan untuk menjadikan orang yang bekerja menjadi lebih produktif dan lebih puas.[2]  
Adapun Dessler berpendapat bahwa Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memerhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan, dan masalah keadilan.[3] Definisi lain dari Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yaitu segala kegiatan yang berkaitan dengan pengakuan pada pentingnya pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah sebagai sumber daya manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan sekolah, dan memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, sekolah, dan masyarakat.[4]
Dari beberapa pengertian tersebut posisi sumber daya manusia tidak bisa digantikan oleh faktor-faktor lain dilihat dari nilai sumbangannya terhadap lembaga pendidikan (sekolah). Seorang pendidik dan tenaga kependidikan dinyatakan memiliki nilai sumbangan terhadap sekolah, memiliki nilai tambah terhadap produktivitas sekolah dan kegiatannya berada dalam mata rantai keutuhan sistem sekolah itu untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Hal ini  senada dengan pengertian pendidik dan tenaga pendidikan sebagaimana yang diungkapkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yakni:
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelengaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam penyelengaraan pendidikan.[5]

Mengacu pada hal tersebut maka pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran yang sangat penting dalam manajemen SDM. Dalam hal ini manajemen SDM merupakan proses pengelolaan  secara efektif dan sistematik yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan sekolah, memperlakukan pendidik dan tenaga kependidikan secara adil dan bermartabat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan pendidik dan tenaga kependidikan memberikan sumbangan optimal terhadap sekolah.
2.    Tugas dan Fungsi  Manajemen Sumber Daya Manusia
Tugas MSDM berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 39 ayat 1 dan 2 yaitu:
(1)            Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan tehnis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2). Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan pembimbingan dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.[6]
Namun secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen) didasarkan pada Undang-Undang No. 14 tahun 2005, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat, dalam pasal 6 disebut bahwa:
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesiaonal bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.[7]

3.    Aktivitas MSDM ( pendidik dan tenaga kependidikan)
Pentingnya peran sumber daya manusia dalam organisasi sekolah terutama pendidik dan tenaga kependidikan adalah untuk merespon perkembangan lingkungan kerja yang terjadi didunia pendidikan, dengan demikian organisasi sekolah harus dapat memberikan perhatian terhadap pentingnya program pengelolaan sumber daya manusia tersebut. Adapun manajemen  pendidik dan tenaga kependidikan yang terdapat disekolah merupakan program dan aktivitas yang terdiri dari fungsi-fungsi berikut ini :
a.    Perencanaan SDM; Pada konteks manajemen sumber daya manusia disekolah, perencanaan merupakan proses penentuan kebutuhan sumber daya manusia pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga yang ada disekolah.[8]
b.   Rekrutmen SDM; Rekrutmen diartikan sebagai proses penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi oleh para pegawai. Proses ini dilakukan dengan mendorong atau merangsang calon yang mempunyai potensi untuk mengajukan lamaran dan berakhir dengan didapatkannya sejumlah calon.[9]
c.    Seleksi SDM: Seperti namanya seleksi , maka fungsi tahap ini adalah menyaring pelamar dengan setepat mungkin sehingga organisasi dapat menerima orang yang tepat.[10]
d.   Orientasi dan Penempatan; Orientasi pada dasarnya merupakan usaha dalam membantu pegawai baru untuk mengenali dan memahami tugas-tugas mereka, kondisi organisasi, kebijakan organisasi, rekan sekerja, nilai-nilai. Keyakinan-keyakinan dan lain-lain.[11] Selanjutnya setelah dilakukan orientasi maka yang harus dilakukan sekolah adalah melaksanakan penempatan yaitu sebagai proses penugasan/pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau jabatan yang berbeda. Penugasan ini dapat berupa penugasan pertama untuk pegawai sekolah yang baru direkrut, tetapi dapat juga melalui promosi, pengalihan (transfer) dan penurunan jabatan (demosi) atau bahkan pemutusan hubungan kerja bagi pegawai yang telah bekerja.[12]
e.    Pelatihan dan Pengembangan; Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai.[13]
f.      Penilaian Kinerja; Menurut Hadari Nawawi, penilaian kinerja secara sederhana berarti proses organisasi melakukan penilaian terhadap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.[14]
g.    Pengelolaan dan Perencanaan Karir; Pengelolaan dan perencanaan karier bagi organisasi sekolah merupakan kegiatan dan kesempatan yang diberikan organisasi dalam upaya membantu pegawai untuk mencapai tujuan kariernya dan sekaligus juga penting untuk meningkatkan kemampuan organisasi.
h.   Kompensasi; Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dan lain-lain. [15]
Dessler menyatakan  ada aktifitas spesifik yang terlibat dalam setiap fungsi MSDM yakni, sebagai berikut:
1.    Perencanaan. Menentukan sasaran dan standar-standar , membuat aturan dan prosedur menyusun rencana-rencana dan melakukan peramalan.
2.    Pengorganisasian. Memberikan tugas spesifik kepada setiap bawahan, membuat divisi-divisi, mendelegasikan wewenang kepada bawahan, membuat jalur wewenang dan komunikasi, mengoordinasikan pekerjaan bawahan.
3.    Penyusunan staf. Menentukan tipe orang yang harus dipekerjakan, merekrut calon karyawan, memilih karyawan, menetapkan standar prestasi, memberikan kompensasi kepada karyawan, mengevaluasi prestasi, memberikan konseling kepada karyawan, melatih dan mengembangkan karyawan
4.    Kepemimpinan. Mendorong orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan, mempertahankan semangat kerja, memotivasi bawahan.
5.    Pengendalian. Menetapkan standar, standar kualitas, memeriksa untuk melihat bagaimana prestasi yang dicapai dibandingkan dengan standar-standar ini, melakukan koreksi jika dibutuhkan.[16]


B.  Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia ( pendidik dan tenaga kependidikan)
Konsep manajemen sumber daya manusia pada lembaga pendidikan  harus diarahkan untuk merumuskan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan, mengembangkan dan memberdayakan mereka untuk memperoleh nilai maslahat optimal bagi individu  pendidik dan tenaga kependidikan yang bersangkutan, sekolah dan masyarakat yang dilayaninya,  sehingga lembaga  pendidikan mempunyai   pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualifikasi baik dari segi kompetensi maupun profesionalisme.
Tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk  meningkatkan mutu pendidikan, mendukung pertumbuhan, produktivitas dan kompetisi pada satuan pendidikan (sekolah). Sekolah pada hakekatnya terdiri dari struktur pendidik dan tenaga kependidikan, di mana setiap pendidik dan tenaga kependidikan memiliki spesifikasi tugas-tugas yang menuntut kompetensi pelakunya, dukungan fasilitas yang tepat memadai, dan kondisi yang kondusif bagi terlaksananya tugas-tugas mereka merupakan hal yang sangat signifikan sehingga berpotensi untuk mengembankan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan yang dapat membidani lahirnya peserta didik  yang berkualitas.
Kekuatan dari aktivitas manajemen sumber daya manusia yakni mengutamakan perencanaan yang matang tentang kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan (SDM), rekruitmen dan seleksi yang optimal, orientasi, penempatan yang tepat dengan prinsip the right man on the right job at  the right time, pelatihan dan pengelolaan karier yang kontinyu. Demikian pula kebijakan kompensasi (penggajian dan kesejahteraan) dan penilaian kinerja yang dilakukan dengan adil dan tepat dapat melahirkan motivasi berprestasi pada para tenaga pendidik dan kependidikan. Jika hal tersebut dapat terlaksana dengan baik  maka peluang untuk  memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu dan kompeten dapat  terwujud .
BAB III
KESIMPULAN

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan proses pengelolaan  secara efektif dan sistematik yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan sekolah, memperlakukan pendidik dan tenaga kependidikan secara adil dan bermartabat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan pendidik dan tenaga kependidikan memberikan sumbangan optimal terhadap sekolah. Selanjutnya, Manajemen SDM berarti mengelola, mengatur, dan mengurus SDM berdasarkan visi lembaga pendidikan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum.
Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran penting dalam manajemen SDM. Karena mempunyai tugas dan fungsi sebagai agen pembelajaran untuk  meningkatkan kualitas  dalam lembaga pendidikan, pengembang ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni, serta sebagai pengabdi kepada masyarakat.
Dalam penyelenggaraan pendidikan aktivitas utama Manajemen SDM yang mengarah pada  pendidik dan tenaga kependidikan harus berjalan dinamis untuk mencapai tujuan pendidikan yang sempurna, diantaranya yaitu perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
dan kompensasi. Pengelolaan tersebut setidaknya harus memenuhi kebutuhan minimal organisai, maka organisasi/lembaga harus memiliki visi, sehingga pada saat menentukan kriteria kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan akan tepat sasaran.




DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Depdiknas.

Dessler, Gary. 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Barat: Permata Puri Media

_________. 2005. Undang- Undang  Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas

Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008,  Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya pendidik dan tenaga kependidikan Sekolah , Jakarta: Direktorat Jendral PMTK

Harris, Michael. 1997. Human Resource Management: A Praticcal Approach. New York: Harcourt Brace

Ivancevich, J.M.. 1995. Human Recourse Management.Singapore: McGraw-Hill


Marihot Tua Efendi, Hariandja. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Grasindo, Cet ke 3

Meldona,  Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif, Malang: UIN Malang Press

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta: Gajah mada university Press

Rachmawati, Eka Nuraini. 2004. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai Basis Meraih Keunggulan Kompetitif. Yogjakarta: Ekonisia

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta






[1] Eka Nuraini Rachmawati, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai Basis Meraih Keunggulan Kompetitif. (Yogjakarta:Ekonisia, 2004), 6
[2]   Ivancevich, J.M., Human Recourse Management, ( Singapore: McGraw-Hill, 1995), 3
[3]    Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia,  (Jakarta Barat: Permata Puri Media, 2010), 5
[4] Direktorat Tenaga Kependidikan, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik dan  Kependidikan Sekolah , (Jakarta: Direktorat Jendral PMTK, 2008), 6
[5]  Depdiknas, Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta : Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Depdiknas, 2003)
[6]    Depdiknas, Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional….
[7] Depdiknas, Undang- Undang  Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. (Jakarta: Depdiknas, 2005)
[8] Marihot Tua Efendi, Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Grasindo, 2005), Cet ke 376
[9]   William B. Wether, Jr & Keith Davis, Human Resource…..195
[10]   Meldona, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif, (Malang: UIN Malang Press), 153
[11] Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, (Yogyakarta: Gajah mada university Press, 2005), Cet Ke 3…, 350
[12]  Marihot Tua Efendi, Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia…,156
[13] Michael Harris, Human Resource Management: A Praticcal Approach, (New York: Harcourt Brace, 1997), 306
[14]  Hadari Nawawi , Manajemen Strategik Organisasi…, 395
[15]    Meldona, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif…,287
[16]    Gary Dessler, Human Resource Management …, 4-5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar